MATEMATIKA FISIKA
11.1 RELATIVITAS UMUM
Relativitas
umum adalah suatu teroti gravitasi, dan untuk memahami latar belakang teori
tersebut kita harus melihat bagaimana teori gravitasi terebut dikembangkan.
Pemikiran Aristoteles tentang gerak tubuh menghambat pemahaman tentang
gravitasi untuk waktu yang lama. Daia percaya bahwa kekuatan hanya dapat
diterapkan melalui kontak, menggunakan kekuatan dengan jarak yang jauh adalah
tidak mungkin dan suatu kekuatan yang konstan diperlukan untuk menjaga menjaga
tubuh tetap dalam gerakan yang sama.
Pandangan Copernicus tentang system
tata surya sangat penting karena ahal tersebut memberikan pemikiran yang cepat
tentang gravitasi. Hukum Kepler tentnag gerakan yang berkaitan dengan planet
dan pemhaman Galileo tentnag gerakan dan tubuh yang jatuh, dirangkai oleh
Newton sehingga menghasilkan teori tentang gravitasi yang dipersentasikan dalam
Principia di tahun 1687. Setelah menerima bentuk analitis
definitive dari Euker, aksioma-aksioma Newton tentang gerakan dikerjakan
kembali oleh Lagrange, Hamilton dan Jacobi ke dalaam metode-metode umum dan
sangat kuat, yang menyertakan kuantitas analitis baru, seperti potensial,
berkaitan dengan kekuatan tetapi jauh dari pengalaman sehari-hari. Gravitasi umum
Newton dianggap terbukti benar, terima kasih kepada karya Clairaunt and
Laplace. Laplace meliht stabilitas tata surya
dalam Traite du Mecunique Celeste di tahun 1799. Kenyataan problem yang
disebut tiga tubuh dipelajari secara eksentif di abad 19 dan tidak dipahami
secara pasti sampai beberapa saat kemudian. Studi gravitasi potensial
memungkinkan variasi dalam gravitasi yang disebabkan ketidakteraturan bentuk
bumi yang dipelajari baik secara praktik maupun teori. Poisson menggunakan
pendekatan potensial gravitasi untuk memberikan persamaan, berbeda dengan
Newton, yang dapat dioecahkan dengan kondisi-kondisi yang lebih umum.
Teori gravitasi Newton sangat
sukses. Akan tetapi terdapat satu kelemahan yanitu untuk menjelaskan bagaiman
masing-masing dari dua tubuh mengetahui keberadaan satu sama lainnya. Beberapa
penemu tentang garvitasi dibuat oleh Maxwel ditahun 1864. Karya utamanya ialah
A dynamical theory of the electromagnetic
field (suatu teori dinamis tentang Medan Elektromagnetis) (1864) disana
tertulis :
……… untuk menjelaskan aksi elektromagnetis diantara tubuh-tubuh
yang jauh tanpa mempertimbangkan keberadaan kekuatan yang dapat bergerak secara
langsung pada jarak-jarak yang pantas.
Pada akhir karya Maxwell berkomentar
tentang gravitasi :
Setelah melacak gerakan media di sekitarnya baik tarik menarik
elektrik maupun magnetis dan mendapati merekan tergantung pada kuadrat inverse
jarak tersebut, membuat kami bertanya apakah tarikan gravitasi yang mengikut
hukum yang sama tentang jarak tersebut tidak juga dapat ditiru kepada gerakan
media-media sekitarnya.
Namun Maxwell mencatat adanya paradox
yang disebabkan oelh tarikan seperti badan. Energi media-media tersebut harus
diturunkan dengan kehadiran badan/tubuh dan Maxwell berkata :
Saat saya tak dapat memahami dengan cara apa suatu media dapat
memiliki hal semacam itu, saya tidak dapat melangkah lebih jauh dengan petunjuk
ini dalam meneliti penyebab gravitasi.
Pada 1900 Lorentz menduga bahwa gravitasi
dapat dipasangkan dengan gerakan-gerakan yang menyebar dengan kecepatan cahaya.
Poincare, dalam tulisnnya pada Juli 1905 (beberapa hari sebelum karya/tulisan
Einstin tentang relativitas khusus, menyarankan bahwa semua kekuatan harus
berubah menurut transformasi Lorentz. Dalam kasus ini dia mencatat bahwa hukum
gravitasi Newton tidsk valid dan mengusulkan tentang gelombamg gravitasi yang
menyebar dengan kecepatan cahaya/sinar.
Pada
tahun 1907, dua tahun setelah mengusulkan teori reltivitas khusus, Einstein
menyiapkan pandangan ulang relativitas khusus, saat dia menyadari pada bagaiman
gravitasi Newtonian jika dimodifikasi untuk sesuai dengan relativitas special.
Dia mengusulkan Equivalance Princile
“Prinsip Persamaan / Kesamaan” sebagai suatu konsekuensi.
“……… oleh karena itu kita menganggap kesamaan fisik yang komplit
tentang medan gravitasi dan akselerasi yang berkaitan tentang kerangka referensi.
Anggapan ini memperluas prinsip relativitas kepada kasus gerakan terkait dari
kerangka referensi.
Setelah langkah utama tersebut tentang
prinsip keasamaan pada tahun 1907, Einstein tidak melontarkan lebih lanjut
tentang gravitasi sampai tahun 1911. Kemudian dia menyadari bahwa pembelokan
cahaya dalam suatu medan gravitasi, yang dia ketahui pada tahun 1907 adalah
suatu konsekuensi prinsip kesamaan, dapat dicokokkan dengan garvitasi
astronomi. Dia hanya berpikir di 1907 dalam istilah pengamatan terrestrial
(ditanah) dimana hanya Nampak sedikit peluang untuk menverifikasi eksperiment.
Dibicarakan juga bahwa pada saat ini adalah pergantian gravitasi, sinar yang
meninggalkan sebuah tubuh masih akan berganti menjadi merah oleh kehilangkan
energy melepaskan medan gravitasi.
Einstein mengeluarkan tulisan-tulisannya
tentang gravitasi pada tahun 1912. Dia menyadari bahwa transformasi Lorentz
tidak akan sesuai jika digunakan dalam seting yang lebih umum. Einstein
menyadai bahwa kesamaan/persamaan modern gravitasi akan dibuat menjadi
non-linier dan prinsip kesamaan tersebut nampkanya hanya untuk digunakan secara
local.
Karya Nordstrom, Abraham dan Mie
merupakan lanjutan dari karya Einstein untuk mencoba mendapatkan/menemukan
teori yang dapat memuaskan. Namun Einstein menyadari permasalahannya yaitunjika
semua system yang terhubung sama, kemudian geometri Euclidean tak dapat masuk
dalam semua system.
Eistein mempelajari teori Gauss tentang
permukaan, bahwa dasar-dasar geometri tersebut mempunyai signifikansi fisik. Dia
berkonsultasi dengan temannya. Grossman yang menceritakan kepada Einstein
tentang perkembangan-perkembangan penting dari Riemman, Rici (Ricci-Curbastro)
and Levi-Civita.
Pada tshun 1913 Einstein dan Grossman
menerbitkan suatu tulisan dimana kalkulus tensor Ricci dan Levi-Civita
dikaitkan untuk mebuat hasil lebih jauh. Grossman member Einstein tensor
Riemman Christoffel. Suatu kemajuan diperlihakan bahwa gravitasi digambarkan
untuk pertama kali dngan tensor metric tersebut tetapi teori tersebut masih tidak
benar. Krtika Plack mengunjungi Einstein tahun 1913 Einstein bercerita tantang
teori-teorinya.
Langkah-lamgkah akhir teori relativitas
umum dilakukan oleh Einstein dan Hilbert pada waktu yang hamper bersamaan,.
Keduanya telah mengetahui akan kekurangan-kekurangan dalam karya Einstein bulan
Oktober 1915.
Pada tahun 18 November Einstein membuat suatu penemuan penting, yaitu
tentang perihelion dari planet Mercury. Pada tahun 1859, Le Verrier, menyatakan
bahwa perihelion (titi dimana posisi planet terdekat dengan matahari) berubah
38” setiap abadnya. Banyak solusi lain yang ditawarkan, antara lain :
1. Venus
10 % lebih berat dari perkiraan.
2. Terdapat
planet lain didalam orbit merkuri.
3. Matahari
lebih oblate daripada yang diamati selama ini.
4. Merkuri
punya satu bulan.
5. Hukum
square inverse Newton tidak benar.
Tentang
hukum Newton yang tidak benar, akan menggantikan 1/
dengan 1/
,
dimana P = 2 +
untuk beberapa nomor
yang sangat kecil. Pada tahun 1882 perubahan
dapat semakin diketahui secara tepat, yaitu 43” tiap abad. Sejak tahun 1911
Einstein menyadari akan pentingnya observasi astronomi terhadap teori-teorinya
dan dia telah bekerjasama dengan Frenundliench untuk membuat ukuran-ukuran
orbit Merkuri yang diperlukan umtuk mengkonfirmasikan / mencocokkan teori
relativitas umum tersebut. Freundlich mengkonfirmasikan perubahan 43” tiap
abadnya, dalam suatu karya tulis pada tahun 1913. Einstein menerepkan teori
gravitasinya dan mendapati bahwa perubahan 43” tiap abad dihitung dengan tepat
tanpa perlu menggunakan dasar pikiran (dalil) bulan yang tidak terlihat atau
hipotesis khusus lainnya.




Pada
tanggal 18 November Einstein menemukan bahwa pembelokan cahaya dikeluarkan
dengan meggunakan faktor 2 pada karyanya ditahun 1911, ia menemukan 1.74”.
Bahkan setelah banyak percobaan yang gagal untuk megukur defleksi, dua
ekspedisi dari Inggris (1919) mengkonfirmasikan tentang prediksi Einstein
dengan menghasilkan n1.98”
0.30” dan 1.61”
0.30”


Pada
tanggal 25 November Einstein mempublikasikan tulisannya “Persamaan medan
gravitasi” yang memberi medan persamaan yang benar untuk relativitas umum.
Perhitungan pembelokan sinar dan perubahan perihelion merkuri tidak berubah
setelah ia menghitungnya kembali satu minggu kemudian.
Hilbert
mempublikasikan paper berjudul The
foundations of physics yang berisi medan persamaan gravitasi yang tepat.
Hilbert menerapkan prinsip yang bervariasi terhadap gravitasi dan menghubungkan
salah satu dari teorema utama yang berkaitan identitas yang muncul pada karya
Emmy Noether yang berada disertai bukti. Karya tulis Hilbert berisi harapan
bahwa karyanya akan mengarahkan unifikasi dari gravitasi dan elektromagnetis.
Teorema
Emmy Noether dipublikasikan dengan suatu bukti tahun 1918 dalam suatu paper
yang dia tulis dengan namanya sendiri. Terorema ini menjadi alat utama dalam
fisika teoritis. Suatu hal yang istimewa pada teprema Emmy Noether ditukis oleh
Weyl tahun 1917 saat dia memecahkan identitas yang akhirnya disadari telah
ditemukan oleh Ricci ditahun 1889 dan Brenchi murid Klein tahun 1902.
Einstein
telah mencapai versi akhir tentang relativitas umum setelah melalui perjalanan
yang lambat dalam perkembangannya, tetapi terdapat banyak kesalahan sepanjang
perjalanan pertemuannya tersebut.
Pada
bulan Desember 1915 Ehrenfest menulis kepada Lorent yang merujuk pada teori
tanggal 25 November 1915. Pada maret 1916 Einstein melengkapi suatu artikel
yang menjelaskan relativitas umum dengan sitilah yang lebih mudah dipahami.
Artikel tersebut diterima dengan baik dna kemudian dia menulis artikel-artikel
lainnya tentang relativitas yang diterbitkan secara umum dan terus dicetak
lebih dari 20 cetakan.
Saat
ini relativitas memainkan peranan diberbagai bidang, seperti kosmologi, teori
jam besar, dan sebagainya dan sekarang telah dikaji melalui eksperimen ke
tingkat akurasi/ketepatan yang tinggi.
11.2 Sejarah Mekanik
Quantum
Sulit
dipercaya bahwa electron ditemukan kurang dari 100 tahun yang lalu pada tahun 1879.
Penemuan tersebut, tanpa disangka, terdapat pada pernyataan J.J Thompson,
penemu electron, ia berkata :
Saya telah diberitahu
jauh setelah itu oleh seorang fisikawan yang menghadiri perkuliahan saya bahwa
ia kira saya telah menarik kaki mereka.
Neitron
tersebut belum ditemukan sampai pada tahun 1932, hal itu bertentangan dengan
latar belakang yang mencatat bahwa awal-awal teori kuantum sebelum tahun 1857.
Pada tahun 1859 Gustav Kirchoff membuktikan suatu teorema tentang radiasi
blackbody. Blacbody adalah suatu objek yang menyerap semua energy yang
menimpanya karena tidak memantulkan cahaya/sinar, hal itu akan memperlihatkan
tampakan hitam bagi seorang pengamat. Blackbody juga suatu pemancar sempurna
dan Kirhoff membuktikan bahwa energy E yang terpancar tersebut hanya tergantung
pada suku T dan frekuensi V dari energy yang terpancar tersebut dalam hal ini
E
= J (T.v)
Dia menantang ahli
fisika untuk menemukan fungsi J
Pada tahun 1879 Josep Stefan
mengusulkan dasar-dasar eksperimental bahwa energy total yang terpancar oleh
suatu tubuh yang panas adalah proporsional terhadap tenaga keempat suhu tersebut.
Secara umum dikatakan bahwa hal ini gagal/salah. Kesimpulan yang sama pada
tahun 1884 oleh Ludwig Boltzmann untuk radiasi blackbody, dengan menggunakan
termodinamik dan teori elektromagnetis Maxwell berdasarkan pertimbangan
teroritis. Hsilnya kita kenal sebagai hukum Stefan-Boltzman, hal itu tidak
sepenuhnya menjawab masalah Kirchoff, karena hal tersebut tidak menjawab
pertanyaan bagi panjang gelombang tertentu.
Pada tahun 1896 Wilhelm Wien
memnberikan solusi atas masaalh Kirchoff. Meskipun solusinya cocok dengan
pengamatan eksperimental pada nilai-nilai kecil dari panjang gelombang, tetapi
hal ini ditunjukkan untuk memecahkan masalah infra merah jauh yang dibuat oleh
Ruben dan Kurlbaum.
Planck
memberikan pujian pada Blotzmann atas metode statistisnya, tetapi pendekatan
Planck secara mendasar berbeda. Akan tetapi, teori tersebut saat ini telah
menyimpang dari eksperimen dan berdasarkan hoptesis yang tanpa dasar eksperimental,
Planck memenangkan hadiah Nobel Fisika pada tahun 1918 atas karyanya tersebut.
Tahun 1901 Ricci dan Levi-Civita menerbitkan Kalkulus
Differensial Absolut. Hal tersebut terinspirasi dari penemuan Christoffel
tentang ‘differensiasi kovarian’ pada tahun 1869, Ricci mengembangkan teori
analisis tensor menjadi ruang Riemannian pada dimensi n.
Pada tahun 1905 Einstein menguji efek foto elektrik. Efek foto
elektrik adalah pelepasan electron dari logam-logam tertentu atau semikonduktor
melalui aksi cahaya/sinar. Teori elektromagnetik sinar tersebut memberikan
hasil yang bertentangan dengan bukti eksperimental. Einstein mengusulkan suatu
teori kuatum sinar untuk memecahkan masalah tersebut dan kemudian Einstein
menyadari bahwa teori Planck berguna pada hipotesa kuantum sinar tersebut
Pada tahun 1913, Niels Bohr menulis sebuah paper tentang
atom hydrogen. Dia menemukan hukum tentang garis spektral. Neils Bohr mendapat
hadiah Nobel fisika pada tahun 1922 atas karyanya tersebut. Arthur Compton
menemukan kinematik relativitas pada penyebaran sebuah photon (suatu kuantum
ringan) yang lepas dari suatu elektron pada akhir 1923.
Pada tahun yang sama Neils Bohr, Kramers dan Slater
membuat proposal teoritis penting dengan mengobservasi interaksi sinar dan
benda yang menolak photon. Meskipun proposal tersebut adalah salah, karya
mereka menstimulasi karya eksperimen penting. Neils Bohr menulis
paradok-paradoks dalam karyanya, antara lain :
1.
Bagaimana energi
dapat diawetkan ketika beberapa perubahan energi sedang berlangsung dan tak
berlangsung, dalam hal ini dirubah oleh jumlah kuantum.
2.
Bagaimana elektron
dapat mengetahui saat yang tepat untuk memancarkan radiasi.
Tahun 1924 Bose mengusulkan pernyataan-pernyataan yang
berbeda untuk photon dan menyatakan bahwa tidak ada konservasi (pengawetan)
pada jumlah photon. Sebagai pengganti independensi statistik partikel-partikel,
Bose menaruh partikel pada sel dan membahas independensi statistik partikel.
Tesis
doctoral yang dibuat oleh Louis de Broglie dibuat untuk memperluas dualitas
gelombang partikel untuk sinar terhadap semua partikel, terutama terhadap
elektron. Schrodinger, pada tahun 1926 mempublikasikan sebuah paper atau karya
tulis yang memberikan persamaan atas atom hydrogen dan menggambarkan kelahiran
gelombang mekanik. Schrodinger memperkenalkan operator yang dihubungkan dengan
setiap variabel dinamis.
Tahun
1926, Dirac menemukan solusi yang lengkap terhadap asal mula hukum Planck
setelah 26 tahun.
Heisenberg
menulis paper pertamanya tentang mekanik kuantum pada tahun 1925 dan dua tahun
kemudian menyatakan prinsipnya yang tak pasti. Prinsip tersebut menyatakan
bahwa proses mengukur posisi x sebuah partikel mengganggu momentum partikel p.
Heisenberg menyatakan bahwa hubungan non-validitas sebab akibat yang tepat
adalah penting dan tidak hanya mungkin.
Karya
Heisenberg yang menggunakan metode matriks dimungkinkan terinspirasi dari karya
matriks Cayley 50 tahun sebelumnya.
Pada
tahun 1927, Neils Bohr menyatakan bahwa koordinat ruang waktu dan hubungan
sebab akibat adalah komplementary. Pauli menyadari bahwa spin, salah satu dari
pernyataan yang diusulkan Bose, berhubungan dengan semacam tensor baru. Akan
tetapi hal ini telah di antisipasi oleh E.Cartan yang memperkenalkan sebuah spinor sebagai bagian dari suatu
investigasi yang lebih umum ditahun 1913.
Pada
tahun 1928 Dirac memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Ia
mengungkapkan suatu bentuk teori kuantum yang merupakan invariant, dibawah
kelompok Lourentz, tentang transformasi relatifitas khusus. Dia menyebut
persamaan gelombang d’Alembert’s dengan istilah aljabar operator. Prinsip yang
tak pasti tersebut tidak dapat diterima oleh setiap orang, lawannya yang
berbicara terang-terangan adalah Einstein. Pada tahun 1930, Einstein
merencanakan suatu tantangan terhadap Neils Bohr yang dia buat pada suatu
konferensi dimana mereka berdua meghadirinya. Einstein mengajukan sebuah kotak
yang berisi radiasi dengan sebuah jam disatu sisi. Jam tersebut didesain untuk
membukan penutup dan melepaskan satu photon. Beberapa saat kemudian kotak
ditimbang lagi, energi photon tersebut dan waktu pelepasannya dapat diukur
dengan akurasi yang berubah-ubah. Hal ini tidak diartikan menjadi suatu
eksperimen serius hanya suatu ‘eksperimen ide’.
Hari
berikutnya Neils Bohr sudah dapat menemukan solusinya. Masa diukur dengan
mengangkat suatu berat kompensasi dibawah kotak. Hal ini berubah menjadi suatu
momentum terhadap kotak tersebut dan terdapat suatu kesalahan dalam mengatur
posisi. Waktu, menurut relaktifitas, adalah tidak absolute dan kesalahan dalam
posisi kotak tersebut menjadikan suatu kesalahan dalam mengukur waktu. Meskipun
Einstein tidak pernah bahagia dengan prinsip tak pasti tersebut, dia terpaksa,
sedikit tidak rela, untuk menerima penjelasan Bohr tersebut.
Pada
tahun 1932 Von Neumman menyatakan teori kuantum pada suatu baris teoritis.
Dalam beberapa karya sebelumnya terlihat kekurangan telitian matematis, tetapi
Von Neumman memasukkan seluruh teori kedalam setting aljabar operator.
11.3 RELATIVITAS
KHUSUS
Hukum-hukum
fisika klasik dirumuskan oleh Newton dalam ”THE PRINCIPIA” pada tahun 1687.
Menurut teori ini, gerak partikel adalah relatif pada kerangka inersial dalam
pertikel, tidak terpengaruh dengan keadaan luar, bergerak dalam kecepatan tetap
pada suatu garis lurus. Dua kerangka inersial yang berhubungan saat keduanya
bergerak menunjukkan pada kecepatan tetap saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam kerangka waktu yang berbeda adalah tetap (tidak bergerak) dan pada setiap
waktu menjadi relatif. Sejak abad 17 teori ini tidak berubah hingga abad 19
ketika listrik dan magnetik telah dipelajari secara teori.
Sudah
begitu lama bahwa gelombang (bunyi) memerlukan medium sebagai perantaranya dan
di alam pun terdapat medium untuk menghantarkan cahaya. Medium tersebut dikenal
dengan nama “ETER” dan pada abad 19 banyak ilmuan merumuskan tentang eter
dengan berbagai macam pandangan. Cauchy, Stokes, Thomson dan Plank semuanya
merumuskan eter dengan (menurut) pandangannya masing-masing dan akhir abad 19
mereka mengaitkan antara eter dengan cahaya, panas, listrik dan magnet.
Suatu
pendapat tentang medan elektromagnetik yang disebarkan dengan kecepatan yang
tinggi adalah sama dengan kecepatan cahaya, membuat Maxwell mengemukakan bahwa
cahaya itu sendiri adalah fenomena elektromagnetik. Maxwell menulis dalam
sebuah artikel tentang eter pada
tahun 1878 dalam sebuah edisi Encyclopedia
Britannica. Ia membicarakan tentang kedudukan eter dan dalam artikel
tersebut juga menyebutkan kegagalan peercobaan yang dilakukan oleh bumi Maxwell
untuk menunjukkan efek eter terhadap gerak bumi. Yang merumuskan tentang eter
(dalam bidang astronomi) dengan menghubungkan kecepatan cahaya yang dipakai
Jupiter dan bulan posisi yang berbeda relatif terhadap bumi. Menanggapi ide
Maxwell, Michelson mulai melakukan experimen sendiri dan tahun 1881 melaporkan
hasil hipotesis mengenai eter menunjukkan adanya kesalahan dan menyimpulkan
bahwa hipotesis tersebut adalah salah.
Lorentz
menulis sebuah paper pada tahun 1886 dimana ia mengkritik eksperimen Michelson
dan sangat tidak memperdulikan pada eksperimen Michelson. Michelson dibujuk
oleh Thomson dan yang lainnya untuk mengulang lagi eksperimennya dan ia bekerja
dengan Mosley, hasilnya tetap saja bahwa tidak ada efek yang ditemukan (1887).
Kesimpulannya bahwa kecepatan cahaya tidak tergantung dari keadaan gerak
pengamat. (ekperimen Michelson dan Mosley yang telah disempurnakan pada tahun
1929).
Merupakan persamaan transformasi pada invarian (ruang
hampa). Tranformasi tersebut, dengan skala faktor yang berbeda, sekrang dikenal
dengan persamaan Lorentz dan menjadikan (geometri) relativitas khusus. Semua
ini tidak diketahui oleh Vorgt yang menulis tentang EFEK DOPPLER saat ia
menulis rumus transformasi.
Vorgt
setuju dengan Lorentz tentang eksperimen Michelson dan Mosley (1887 dan 1888)
tetapi Lorentz tidak memahami tentang transformasi pada tingkatan itu. Saat itu
Lorentz sangat memperhatikan atas eksperimen Michelson dan Mosley yang baru
(1887).
Tahun
1889 paper singkat dipublikasikan oleh ahli fisika Irlandia bernama George Fits
Gerald. Papernya “THE ETHER AND THE EARTH’S ATMOSPHERE” menjelaskan bahwa hasil
eksperimen Michelson dan Morley dapat dipahami hanya jika:
.......... perubahan panjang
material, memperhatikan gerakan mereka melewati atau beserbrangan dengan eter,
dengan jumlah yang tergantung pada kuadrat rasio kecepatan berbanding dengan
kecepatan cahaya.
Lorentz tidak mengetahui tentang adanya paper Fitz
Gerald, pada tahun 1892 yang merumuskan hal yang hampir sama dengan menggunakan
eksperimen Michelson dan Mosley. Ketika Lorentz (1894) mengetahui bahwa Fitz
Gerald mempublikasikan hal yang serupa dengan teori yang ia tulis, ia kemudian
mengirim surat pada Fitz Gerald yang kemudian dibalas oleh Fitz Gerald bahwa ia
telah mengirimkan karyanya dalam bentuk artikel kepada ilmuan tetapi “saya
tidak tau jika mereka mempublikasikannya”. Ia bangga setelah tau bahwa Lorentz
mengakuinya. Saya tertawa pada diri saya sendiri disini. Lorentz sangat
berkesempatan setelah mengakui bahwa Fitz Gerald yang pertama kali merumuskan
ide ini. Hanya Fitz Gerald yang tidak tau jika paper nya yang dipublikasikan,
malah mempercayai bahwa Lorentz lah yang dipublikasikan pertama kalinya.
Larmor
menulis dalam sebuah artikel (1898) “ETHER AND MATTER” dimana ia menuliskan
rumus transformasi Lorentz dan menunjukkan bahwa kontraksi dari Fitz
Gerald-Lorentz adalah sesuatu yang pantas terjadi.
Lorentz
menulis rumus transformasi, ia menjadi orang ke-3 yang menulis tentang
transformasi ini. Ia, seperti halnya dengan Larmor, menunjukkan bahwa kontraksi
Fitz Gerald – Lorentz adalah sesuatu konsekuensi dari transformasi Lorentz.
Sungguh menakjubkan artikel-artikel yang berhubungan dengan relativitas khusus
telah dipublikasikan sebelum tahun 1900. Salah satunya papernya Poincare “La
Mesuge du temps” yang terbit tahun 1898. Dalam papernya dikatakan:
.....
kami tidak tertarik (“Inutisi”) mengenai dua selang waktu yang bersamaan.
Dua kejadian pada waktu bersamaan
atau kesuksesan mereka sama-sama dalam 2 selang waktu yang bersamaan, harus
bisa dipecahkan dengan pernyataan-pernyataan hukum alam yang masuk akal dan
semudah mungkin.
Tahun1900 konsep
eter sebagai substansi material dijadikan persamaan. Paul Dyade menulis:
“ Konsepsi tentang eter mutlak dalam
keadaan diam adalah sebagian besar simpel dan secara alami tampak sedikit. Jika
eter disusun bukan suatu substansi tapi hanya diakui kedudukannya dengan bidang
fisika “.
Poincare dalam kongres terbuka di Paris pada tahun 1900
menanyakan : Apakah eter itu benar-benar ada ? tahun 1904 poncare hampir saja
menemukan teori relativitas yang ditulis pada suratnya yang ditujukan pada
International Congress Of Arts and Science di St Loius. Ia mengusulkan bahwa
penelitian dalam kerangka yang berbeda akan mendapat catatan waktu yang akan
.....menandai
apa yang disebut waktu lokal..seperti yang diminta oleh prinsip relativitas
peneliti tidak dapat mengetahui apakah ia sedang istirahat atau sedang
bergerak.
Puncak penemuan tentang relativitas khusus terjadi pada
tahun 1905 bulan juni 1905 adalah bulan dimana munculnya paper-paper terbaik
tentang relativitas pada 5 juni poincare mengatakan : “ sur la dynamique de’ elektron “ sedangkan paper Einstein yang
pertama kali tentang relativitas diterima 30 juni. Setelah dinamai transformasi
Lorentz, Lorentz dan Poincare menunjukkan bahwa transformasi tersebut bersama
dengan berotasi membentuk suatu grup.
Dalam kata pengantar artikelnya, Einstein mengatakan :
.....dikenalkannya
light-eter membuktikan adanya suatu hal yang berkelebihan karena, menurut
pandangan yang dikembangkan disini, tidak ada ruang dalam keadaan istirahat
yang membawa properti khusus untuk dikenalkan juga tidak ada vektor kecepatan
yang berhubungan dengan tempat kosong dimana proses elektromagnetik terjadi.
Einstein tidak pernah mendapat hadiah nobel untuk
relativitasnya. Pihak panitia (nobel) memperhatikan dan menunggu akan
konfirmasi eksperimennya. Akan tetapi, ketika konfirmasi tersebut sudah ada
perhatian Einstein telah pindah untuk menghasilkan karya yang lebih hebat lagi.
11.4 SEJARAH WAKTU: ABAD KE-20
Ide-ide
tentang waktu mengalami perubahan yang berarti pada abad ke-20. Pada awal abad
diperlihatkan sebagai Newton universal, absolute yang berhubungan dengan ilmu
matematika. Dengan perkembangan yang begitu majunya muncul ukuran-ukuran yang
akurat dan di awal abad bandul jam mulai dikenal secara luas yang menentukan
waktu pada tingkat ketelitiannya kurang dari 1/100 detik kesalahan tiap
harinya. Tahun 1870 Carl Neumman menanyakan tentang Inersia Newton. Ia menjelaskan
di dalam alam semesta hanya terdapat 1 partikel dan menanyakan pada hukum
Inersia Newton arti keadaan seperti itu. Ia mengetahui bahwa partikel bergerak
pada suatu garis lurus ketika tidak ada nilai lain. Ia lalu mengenalkan suatu
ide tentang waktu (jam) Inersia. Jika sebuah partikel diam tanpa adanya paksaan
maka geraknya dapat dianggap sebagai waktu Inersia. Dalam interval waktu yang
sama dapat dihubungkan dengan jarak yang sama digerakkan oleh partikel.
P.G.Tait
menjawab problem Carl Neumman tentang waktu Inersia pada tahun 1883 dan dalam
usahanya mewujudkan bahwa tempat absolute Newton merupakan bukan suatu konsep
kebutuhan, baginya dapat membuat suatu kerangka tempat abslute. Ia pun
berasumsi bahwa partikel-partikel di tempat yang berbeda ddapat di ukur pada
situasi yang sama, maka ia dalam efek menggunakan waktu absolute untuk
menjelaskan tempat absolute.
Mach
mempublikasikan sejarah mekanik pada tahun 1883. Ia merespon keras akan ide
Newton tentang ruang absolute dan waktu absolute Newton berpendapat bahwa jarak
Inersia relatif pada ruang absolute, tetapi berbeda dengan pendapat Mach yang
menyatakan gerak Inersia relatif pada waktu rata-rata disetiap massa dalam
kehidupan. Jauh-jauh hari Mach menulis :
“ ia sam sekali melebihi kekuatan
kita pada ukuran perubahan suatu oleh waktu. Malah sebaliknya waktu adalah
abstrak, dimana kita sampai dengan maksud merubah sesuatu “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar